Perkenalkan Namaku Moses seorang karyawan yang bekerja di perusahaan di kota yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu Pudak.
Pekerjaanku hanya bagian pencatatan keluar atau masuk barang, tepatnya di Gudang penyimpanan. Aku sendiri berasal dari Kota yang terkenal dengan dinginnya udaranya. Aku disini hanya tinggal di sebuah kost yang letaknya tidak jauh dari perusahaan, masuk di sebuah gang yang hanya bisa dilewati kerndaraan bermotor ( roda 2 ).
Kisah ini berawal ketika aku baru menempati kost sekitar 8 bulan lamanya. Wajahku biasa saja tapi aku tipe orang yang mudah akrab, sehingga aku mudah dikenal dan mengenal satu sama lain. Bukan di lingkungan kost tetapi lingkungan sekitar kost ( warga asli sekitar kost ). Sehingga aku di kenalkan pada salah satu ibu yang menurutku biasa saja. Bertubuh khas orang berumur 42 tahunan. Orangnya tapi baik hatinya ( baik karena mau ngenalin anak perempuan nya kepadaku ). Sebut saja Bu Sinta ( nama lengkap KarSinta) waktu itu sekitar jam 7 malam aku berniat membeli nasi goreng di daerah sekitar kost. Aku bertemu ibu Sinta yang sama sama antri membeli nasi goreng. Aku di sapa terlebih dahulu.Bu Sinta: Wan ? Mau beli nasi goreng juga….?
Aku : ( sambil cengengesan ) Iya bu, Laper belum makan dari td siang. Maklum anak kost bu….
Bu Sinta: Ya namanya juga jauh dari orang tua. Ya pacarnya donk di ajak kekost kalo siang suruh masakin.
Aku: ( sambil ketawa ) Belum punya bu……
Bu Sinta: Pernah pacaran berapa kali?
Aku : Sekali bu trus diputus…
Obrolanku dengan Bu Sinta terputus akibat pesanan nasi goreng sudah selesai. Akibatnya pulang berjalan bersama . Tengah perjalanan Bu Sinta berkata ” Sama anak ku mau pa ndak ?”. Aku hanya senyum dan kujawab ” ya ndak papa buk kalo ibu mau punya menantu seperti saya ” sambil tertawa terbahak- bahak. Bu Sinta berkata lagi ” kalo mau habis makan kerumah ibu ya, ayahnya Ivon juga gak di rumah lagi keluar kota , biar sari ada teman nya nonton tv. “. ( ayah Ivon : ayah suami Bu Sinta dan Ivon adalah anaknya). Aku hanya menjawab ” Iya buk nanti saya kerumah ibu”
Tepat jam 8 malam aku bergegas ke rumah Bu Sinta yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari kost. Sampai di depan rumah Bu Sinta berada di teras dengan anak semata wayangnya. lantas di persilahkan masuk dan duduk bertiga.Bu Sinta: Makan mu kok cepet? keburu ketemu Ivon ya?
Aku: hehehehe tadi ibu yang nyuruh kesini..
Ivon: (Senyum) Ibu lo kok gitu sich.
Bu Sinta: lha Moses lo jomblo kan gak papa ..
Ivon: Ya kalo Mas Moses nya mau bu….!!!. Ivon kan gak cantik. Kulit saja agak coklat Badan juga gak tinggi!!!
Bu Sinta: gak papa Von. Iya kan Moses?
Aku: Iya buk ( terpaksa saya iyakan saja karna jomblo yang penting sikat aja)
Bu Sinta: Tuch kan…….Apa ibu bilang.
Ivon: ( senyum senang ) Makasih loh mas. Ohya mas Ivon masuk dulu ya mas mau istirahat besok mas main kesini lagi ya?
Aku: Ok Ivon , selamat beristirahat ya ( dia berdiri dan meninggalkan aku dan ibu nya)Dalam sepintas Ivon menurut penilaian ku Ivon tidak tinggi tp badannya membentuk sekali ( sekel ), Dada lumayan bulat meskipun blm tau aslinya. Sedangkan ibu Sinta badannya juga hampir sama bedanya agak kendur kelihatannya.Bu Sinta: Makasih Moses kalo kamu sudah bersedia. Anak jaman sekarang beda dengan dulu. kalo sekarang harus permak total meskipun ibu kurang berada masalah keuangan tetap ibu usahakan biar anak bisa di pandang.
Aku: maksud ibu apa bu?
Bu Sinta: Ibu tau anak ibu gak cantik jadi ibu usahain memaksimalkan yang ada. Biar gak seperti ibu di tinggal terus sama suami.
Aku: memangnya apa buk hubungannya? memangnya ada masalah dengan suami ibu?
Bu Sinta: ( sambil bernafas mengeluh) Iya Ayah Ivon jarang pulang. Mungkin dia tidak suka lagi dengan ibu. Ibu sudah tua mungkin ya. ( sambil berdiri ibu bertanya lagi) Apa sich kurangnya aku di mata lelaki menurut Nak Moses?
Aku: ( bingung,) mmmm apa ya bu? ( sambil memperhatikan badan Bu Sinta dari atas sampai bawah,)
Bu Sinta : Apa? yang kurang? jawab saja jujur apa adanya menurut pandangan mu.
Aku: kalo sedikit tidak senonoh gak papa kan bu?
Bu Sinta: Terserah kamu. biar ayah sari mau pulang biar gak uangnya saja yang pulang.
Aku: ( kuberanikan diri) Ibu sich memang sudah ber umur tidak menutup kemungkina ibu juga sudah mulai banyak berkurangnya.Tapi kalo saya jadi suami ibu ya saya tiap hari pulang bu ( mulai melancarkan SSI)
Bu Sinta: Apa yang membuatmu berkata seperti itu? sedangkan aku hanya begini badan saja tidak begitu membentuk Dada juga kendur wajah juga coklat sama seperti sari pakaian juga gini gini saja.
Aku: ( mulai fokus pada pakaian dan lancarkan SSI, maklum aku SSI karena dari pada tidak Ada). Ibu pakai baju begini kalo menurut saya ya surah bikin tertarik karena khas orang sini pakaiannya ( kebetulan Bu Sinta hanya menggunakan baju long dress depan ada kancingnya 3).
Bu Sinta: Masak sich ( sambil berputar di depan ku, lalu menatapku) trus apa lagi?
Aku: eeeee itu…… juga masih ok menarik selera ( tidak berani menyebut Dada, apalagi toket)
Bu Sinta: Oh ini ( sambil di pegang keduanya, lantas Bu Sinta Duduk di samping kiriku ) Kalo ini sich sama saja dengan yang lain buktinya juga Ayah sari juga sudah tidak tertarik.
Aku: oh gitu ya bu
Bu Sinta: Kamu mau tau ukuran berapa ini?
Aku: mmmm kalo boleh sich bu
Bu Sinta: ini hanya ukuran 38 C sudah kendur pula. beda dengan punya Ivon kalo sari 36 C tapi masih kenceng.
Aku: Oh gitu ya bukLantas apa yang terjadi aku dan Bu Sinta hanya diam saja sekitar 10 menitan sampai akhirnya jam 10 malam aku berpamitan dengan Bu SintaAku: Bu sudah malam bu aku mau pamit besok kesini lagi.
Bu Sinta: Iya udah kalo gitu gpp Oh ya ini No Hp Ibu.
Aku: No nya Ivon donk bu ….. kok ibunya?
Bu Sinta: Sama Saja…… nnti aku kasi.Begitu sampai kost aku masuk kan no nya dan ku save. Muncul lah salah satu aplikasi chating masa kini dengan no tersebut. Aku kirim chat pertama ” Ini Moses bu….” beberapa menit kemudian ” Oh ini no kamu, Aku save ya” aku membalas ” iya”
Selang beberapa hari, tepatnya malam minggu jam 7 malam. Aku berkunjung kembali ke rumah Bu Sinta. Aku menemuai Ivon , mulai ngobrol dan mengakrabkan diri padanya mulai cerita tentang perjalanan cintanya, ternyata Aku baru mengetahui kalo Ivon baru lulus tahun ini dari sekolah SMA. Selagi dia bercerita aku tidak terlalu fokus dengan ceritanya tapi aku menelusuri bntuk tubuh dan mukanya. Sebenarnya Ivon itu orangnya Gak begitu menarik hanya saja Dada dan pantat membentuk. Tiba tiba sari menutupi dadanya dengan tangannya, Aku sempat Kaget.Ivon: Mas lihat apa sich?
Aku: Itu eeeee enggak kok.
Ivon: Mas ini senengnya yang gituan ya?
Aku: Gituan apa?
Ivon: Ini Dada. Dari tadi Ivon lihat mas lihat dada mulu!!!!!
Aku: ( memberanikan diri) Iya terlihat menantang hehehehe.
Ivon: Ini gara gara Ibu mas….. seperti ini.
Aku: loh ibu? memangnya ibu knapa ? Apa hubungannya dengan Dada?
Ivon: Awalnya Sich kecil mas…tapi sama ibu suruh gedein dikit. Agar laki2 tertarik.
Aku: Caranya?
Ivon: ini sama ibu di kasi ramuan dari kacang panjang di halusin terus di balurkan setiap mau tidur selama 3 bulan ini. Jadinya agak mengembang. Dari 36 A menjadi 36 C
Aku: Oh gitu caranya? Mas boleh Lihat atau pengang?
Ivon: Jangan mas nanti ada orang. Ivon juga malu Ya kalo mas suka beneran sama Ivon?
Aku: Kalo aku gak suka , knapa juga aku malam minggu kesini?
Ivon: ( berfikir ) Di ruang Tamu saja mas, Ayo masukAku lantas mengikutinya. Terjadilah , dalam keadaan sepi ibunya entah kemana. aku merangkul sambil meremasnya. Dalam keadaan ini Aku tegang sekali si burung dara. Aku mulai membuka kancing depannya ” aku buka ya, aku mau lihat” sari tak menjawab diam saja. Dan terpampanglah Dada sekal montok ber BH warna coklat mirip kulitnya. indah sekali…… Setelah aku remas remas dari luar sari hanya memejamkan matanya. Tiba tiba saja ibunya muncul… dan berkata” loh Moses…. kamu disini ” aku dan Ivon langsung merapikan dan tertunduk malu. aku juga takut kalo nanti dimarahi. Ivon di suruh ibunya ke kamar untuk tidur.Ibunya mengikutinya. aku di biarkan sendiri sekitar 30 menitan. Lalu Ivon keluar kembali datang padaku dan berkata ” mas sama ibu mas di suruh pulang dulu. maaf ya mas…!!!!” dari raut mukanya dia cemberut.mungkin di marahi kejadian tadi. Aku berdiri dan berpamitan. Tapi Ivon menghalangiku sebentar. ” Mas….. jangan kwatir, Ini masih milik Mas Moses” sambil menunjuk dadanya. Aku merangkulnya dan berbisik ” makasih ya” Ivon menjawab ” Besok sore aku kekost nya Mas” aku lantas senyum dan meninggalkannya.
Sampai tempat kost jam 9 malam aku melihat Hpku ternyata ada chating dari ibunya Sari.Ibu Sinta: kamu tadi ngapain merangkul Sari? pakai pegagang dadanya juga? Kamu kok kurang ajar…. kmu gak kasian sma masa depan Ivon?
Aku: Maaf bu saya khilaf
Ibu Sinta: kamu ini bisa saja kalo sudah ketahuan khilaf.
Aku: Iya bu habisnya sepi sich tadi.hehehehehe
Ibu Sinta: kamu jangan kurang ajar . gak enak kalo sama tetangga kalo kalian begitu.
Aku: Iya bu. ( aku menjawab singkat agar Ibu Sinta tidak panjang lebar)
Ibu Sinta: sebnarnya gpp sich cman jgn keterlaluan.
Aku: yg bnar bu? ( sambil senyum- sendiri baca chatnya).
Ibu Sinta: kamu suka apanya sich?pasti dadanya ya?
Aku: hehehehe iya bu……habisnya waktu pertama kesana ibu sudah cerita gitu jadi aku fokusnya ya kesitu hehehehehe
Ibu Sinta: Iya salahku juga Wan…… besok pagi main kerumah ya . Makan pagi disini.
Aku: Iya bu.Dalam hati ternyata ibu Sinta gak marah….. malah besok aku di undang makan pagi. besok pasti lihat yang sekel lagi. sambil tertawa.tibalah saat pagi itu. pakai celana 3/4 kaos bermerk sendal gunung.Aku melangkah kerumah Sari.Sampai di didepan aku langsung masuk. kehalamannya. Ibu Sinta sudah berada pada ruang tamu. langsung mempersilahkan masuk.Baca juga cerita : Aku, Pacarku Dan Kedua AdiknyaAku: Ivon nya kemana buk?
Ibu Sinta: tak suruh ke neneknya td pagi ngantar makanan . kalo hari minggu gini pasti kegiatannya ya ngantar makanan kerumah neneknya.( rumah neneknya beda kelurahan dengan tempat tinggal)
Aku : oh gitu buk!!!
Ibu Sinta: Ayo makan dulu kamu blm makan gitu.( sambil berdiri)
Aku: ( mengikutinya, kuperhatikan tumben pakai daster !!! bisa buat pelampiasan nich selagi Sari g ada lagian juga suaminya 2 minggu- 3 minggu gak pulang, pasti kesepian. batin ku)
Aku di persilakan makan tp Ibu Sinta tidak katanya sudah sarapan td dengan Ivon. Setelah acara makan selesai aku di buatin kopi.ketika menaruh aku sekejap melihat belahan dadanya yang kancingnya entah terbuka atau di buka. kelihatan BH nya.( wih rejeki…..nich). Setelah itu bu Sinta berpamitan Mandi kepadaku. Sambil membawa handuk. Aku menikmati kopi ku sambil menunggu Bu Sinta mandi dan Ivon pulang. Saat santai Bu Sinta keluar dari kamar mandi mondar mandir di depanku memakai handuk saja sambil membawa jemuran basah untuk di jemur….( wah rejeki nich gmna cara bisa menikmatinya….? aku berfikir sejenak.). Selagi berfikir Dia kembali menuju kamarnya yg tidak jauh dari Tempat makan. Ibu Sinta keluar…. dan bertanya padaku
Ibu Sinta: Tegang ya? kepingin Ya? ( sambil mendekati dan duduk di depanku)
Aku: ( Diam dan memperhatikan pakaiannya . memakai daster khas Ibu2, kancing depan 3 dan di buka 2 mengintip BH warna putih kecoklatan yang kontras dengan kulit agak hitamnya, belahannya msh ok meskipun umur 42 tahun.) Ibu melihatnya kok gitu…?
Ibu Sinta: Aku mau curhat sama kamu. Ibu sebenarnya kesepian….. Ayah Ivon jarang pulang. akibatnya ibu tiap malam Slalu membayangkan Ayah Ivon saja. tapi semenjak kejadian kemarin kamu sama Ivon ibu sudah tidak membayangkan Ayah Ivontapi kok ke kamu ya…..? Apa kamu guna guna?
Aku: Ya nggak lah buk ngapain saya guna guna, ibu ada asa saja ( dalam hati…. Wah rejeki belum dapat anaknya ,malah di beri sama ibunya…..lumayan gak papa)
Ibu Sinta: Aku sudah lama tidak di peluk sama Ayah Ivon. Kamu mau kan bantu ibu? (sambil membusungkan dadanya twrlihat jelas belahannya)
Aku: ( sambil tertunduk berfikir) Gmna caranya? nnti kalo Ivon datang bagaimna?
Ibu Sinta: Tenang Saja Ivon pulangnya Sore…katanya langsung mampir ke kost mu… Jadi sekarang masih Jam 10 kita punya waktu. Bagaimna? siap? gak usah difikirin yg penting kamu bersedia. Aku kunci dulu pintu depan setelah itu Aku masuk kamar….nanti kalo aku panggil kamu masuk ya……
Aku: ( hanya terpana dan tanpa sadar mengangguk, tanda setuju)kemudian Ibu Sinta berdiri meninggalkanku.
Selagi aku di tinggal Ibu Sinta Aku membuka hape dan membuka situs web. mencari teknik2 memuaskan Stw. maklum dia termasuk STW. Aku melihat vidio sebentar lalu di tengah sedang asyik dan tegang Ibu mita memanggil dari kamarnya membuka sedikit pintunya sabil berkata ” Awan ….. Ibu Siap kamu kesini ya”. Aku berdiri dan tegang panas dingin aku mendekati pintu lalu masuk. Aku melihat Ibu Sinta menghadap kaca sedang menyisir rambut dengan pakaian yg sudah di ganti dengan handuk… aku berjalan mendekatinya dia berdiri berjalan mundur mendekati ku.dadaku menempel pada punggung nya. dia berkata ” celana dan kaos mu lepas ya” aku melepas semua baju dan celana kecuali CD ku.dia kembali menempel ku tangan kirinya meraba si burung yg sudah tegang melewati CD.
Ibu Sinta: kok sampai nongol gini? Punyamu besar juga ya? ( tangan kanannya memegang tangan kananku dan menempelkan di dada yg masih tertutup handuk dan BH putihnya. Dia melepas handuknya….aku meraba bawah nya.. dan ternyata tidak pakai Cd… langsung aku sergap miss v nya….ternyata sudah basah sekali….aku kembali keatas dan meremas dadanya….dia mengeluh keenakan.
aku melepas BH nya dan meremas nya kembali.. dia berbalik lalu mulut beradu mulut sekitar 5 menit dia berkomentar ” dadaku sudah kendur ya” aku jawab ” nggak kok masih segar buktinya aku mau sama ibu” lalu aku menyedot puting kanannya. dia laget dan mengeluh. Bergantian kanan dan kiri. Dia lalu berbicara dan mengangkat mukaku. sambil mencium dia berkata ” punyamu besar dan panjang ya , aku sampai basah sekali, ibu cium ya ? ” ibu Sinta lalu jongkok dan membuka CD ku dia jilat kepala Burung ku sampai mengkilat lalu ibu Sinta rabahan sambil megangkang tanda siap. Aku mendekatinya. Ketika siap tempur masuk sedikit kepala burung ku. Dia mendongak ” Ayo Moses masukin…..” Tapi aku tidak masukin malah melepasnya dan mengganti lidahku menari pada lubangnya. dia mengaduk dan menjambak rambutku. berkejut2 dan berteriak ” kamu Apain…… itu oh…. enak” Aku rasakan tambah basah. ketika basah aku arahkan keatasnya sedikit lalu aku sedot dengan tiba tiba. Ibu Sinta kelonjotan dan berteriak “Ampun Moses ……..Ampun….. Enak sekali……” ketika ibu Sinta lagi enak enaknya aku jongkok lalu memasukkan si burung dengan cepat lalu aku tahan dalam dalam. ibu Sinta ” Oh….. kamu gila Awan…… Enak…….Enak sekali……………” sambil dia berkejut 3 kali. Aku tusuk kembali maju mundur sekitar 10 kali tusukan Ibu Sinta menjerit dan menggapit ku. Tanda dia orgasme aku lanjutkan sampai berkali kali dengan tempo cepat. Ibu Sinta mohon ampun …. tidak sampai 50 menit dengan gaya masih sama . Aku merasakan ada yang mau keluar aku tambah lagi kecepatannya. dia menjerit dan menggapitku. tiba saat keluar aku tancap dalam dalam dan keluarlah air itu. Sampai 3-4 kali. Aku melepasnya dan tiduran di Sampingnya. Tak terasa Aku tertidur merangkul Bu Sinta.Entah berapa lama hingga aku sadar waktu sudah menunjuk kan pukul Satu. Aku bangun dan mengenakan pakaianku aku lihat Bu Sinta sudah tidak di tempat.ketika aku keluar kamar aku melihatnya di meja makan menyiapkan kopi lagi untuk ku. sambil duduk hanya berbalut handuk. dia mengeringkan rambutnya. Dia melempar senyum kepadaku.
Ibu Sinta: kamu sudah bangun.pasti capek.
Aku: iya bu. maaf ( sambil Duduk )
Ibu Sinta: (sambil senyum) meskipun kamu hanya keluar sekali aku sudah puas karena aku sudah 4 kali. ( sambil mengetipkan mata). Tapi ingat kalo kamu ingin lagi langsung bilang ya. jangan di lampiasin ke Ivon. Kasian dia masih virgin.
Aku: ( aku senyum) iya iya bu.
Ibu Sinta: kalo cuman kiss dan nyusu saja gak papa. tapi jangan di kost mu. nanti aku tidak bisa pantau.( sambil berkata lirih) aku soalnya bakalan ketagihan sama kamu.
Aku: Iya bu iya siap…..hehehehehelalu aku berpamitan mau pulang karena jam 1 lebih 20. aku berdiri dan ibu Sinta juga berdiri memeluk ku dan mencium bibir ku.aku balas lebih hot. lalu ibu Sinta berpesan ” kalo ingin lagi kesininya Malam ya kecuali hari minggu, kalo minggu pagi aja. kalo gari biasa diatas jam 9 malam ya” aku mengangguk. dan berpamitan dengan nya . aku meninggalkan ruangan meja makan menuju kost.Sampai di kost aku hanya senyum senyum sendiri dan keheranan kok bisa ya aku tadi.jam 4 aku sudah mandi dan bersih siap menunggu kedatangan Ivon. yang berjanji akan datang jam 4. Aku tunggu sampai mahrib dan tidak ada kedatangannya.