Friday, July 24, 2020

Hilang Perawanku

Ini cerita nyataku 4 tahun lalu. Saat itu aku masih duduk di kelas 1 SMA. Aku bersekolah di sekolah yang terfavorit di Semarang. Aku senang sekali bisa sekolah di sekolah yang sangat terpandang di kota ini. Hidupku tergolong lengkap. Orang tua yang sangat menyayangi aku dan adikku, teman – teman yang juga sangat memperhatikan aku. Di sekolahku aku termasuk cewek gaul diantara teman – temanku.

Waktu di SMP aku sudah sering ganti-ganti cowok. Mungkin itu yang bikin aku dibenci oleh sebagian cowok, yaitu aku suka mempermainkan mereka. Di rumah aku juga sudah berusaha ramah dengan para tetangga (karena pada saat itu keluargaku baru pindah ke perumahan yang aku tinggali sampai sekarang). Tapi ngga tau kenapa kok masih ada aja orang yang memandang padaku sebelah mata.

Hari itu papaku memanggil pembantu rumah tanggaku yang dulu pernah bekerja pada kami saat masih di rumah lama, untuk bekerja pada kami lagi. Karena kami sekeluarga lebih percaya pada orang itu daripada kalau harus mencari pembantu yang lainnya. Namanya Sulaijah. Usianya masih 28 tahun dan orangnya centil abiz. Tapi pekerjaannya selalu rapi. Dia datang di hari itu juga diantar calon suaminya yang juga bekerja di Semarang sebagai penjaga di kolam renang di dekat rumah kami. agen sbobet

Aku senang sekali dengan mbak jah ini karena dia bisa menjadi anak seumurku sekaligus orang dewasa yang selalu memperingatkan aku saat aku salah. Dia seperti kakakku sendiri. Tapi tidak dengan calon suaminya. Aku sangat ngga suka ngliat wajahnya yang terkesan mesum itu. Caranya memandangku menjijikkan sekali, jadi aku agak cuek sama dia. Mungkin itu malah buat dia jadi gemes sama aku kali ya…

Saat liburan sekolah, banyak teman – temanku yang man ke rumah. Ada yang Cuma maen, ada yang pedekate sama aku. Padahal mereka tahu aku dah punya cowok. Tapi mereka selalu bilang “namanya juga usaha” atau “sebelum janur kunig melengkung, bla…bla…bla…” capek deh….. suatu hari aku dikagetkan oleh datangnya cowokku yang pulang dari luar kota dengan membawa bunga. Aku tersanjung banget. Saat itu aku di rumah sendirian. Pembantuku? Biasa….kerjanya ngegosip mulu ama pembantu – pembantu laen. Dan pulangnya pasti siang, sebelum buat makan siang. sbobet88

Cerita Sex Diperawani Karena kami kangen udah ngga ketemu lama, di dalam rumah, kami berpelukan lamaaa banget. Lalu dia memegan daguku. Wajahnya didekatkan ke wajahku….uh….rasanya deg – deg an banget….

Akhirnya dia mulai mengulum bibirku bagian atas. Udah lama kami ngga berciuman, rasanya horny sampe ubun – ubun……. Dia menciumi leher serta telingaku. Baru kali itu aku rasakan………….. rasanya geli, tapi luar biasa bikin horny. Lalu dia mencium bibirku sambil mengeluarkan lidahnya. Digoyang – goyangkan lidahnya di dalam mulutku. Mencoba bernain – main dengan lidahku. Lalu dia berbisik “aku kangen banget sama kamu” aku hanya tersenyum ngedengar dia ngomong gitu. Rasanya kayak terbang di awang – awang. Oh……………….!!! joker123

Kami terbawa suasana dan ngga sadar kalau di pintu ada orang yang sedang mengamati kami. Kami sadar saat orang itu berdehem kepada kami. Hoaaa…. Aku langsung salting….. ternyata itu calon suami pembantuku namanya mas Ratno. Karena ngerasa ngga enak, cowokku pamit padaku dan ngasih isyarat kalau dia akan telpon aku nanti.

Setelah cowokku pergi aku Tanya sama mas Ratno,

“ada apa mas?” dengan nada yang aku buat – buat seolah – olah ngga pernah terjadi apa – apa.

Sambil cengar – cengir mas Ratno jawab, “tadi cowokmu?” dengan sinis aku jawab,

“kan bukan urusan mas….ada apa nih mas?”
“Cuma nyari Jah. Dia ada?”
“dia lagi belanja sampe sekarang belum pulang. Mungkin lagi main ke rumah tetangga, tapi aku ngga tau dimana.” Balasku.
”Ooo…. pantesan berani….di rumah sendiri sih…..” aku kaget bukan main.

Berani – beraninya dia ngomong gitu.

“emang apa urusan kamu???!!” sangkalku agak sedikit membentak.
“ya ngga apa – apa. Aku Cuma mau bilang kalau aku udah sempet ambil gambar kalian lho tadi…..” sumpah! Aku tambah kaget bukan main.
”terus mau situ apa?mau nglaporin ke papaku?Awas lho kalau berani!!”
“awas kenapa?” katanya sambil senyum licik.
“kalau dah ngga ada keperluan keluar aja deh….males banget sih….” Setelah itu aku masuk ke dalam, dan aku liat dia keluar rumah sambil kayak mencari – cari mbak Jah di rumah tetangga.

Dalam hati aku bilang “mampus lo!!!!”

Aku masuk kamar sambil berharap kalau mas Ratno ngga bilang ke siapa – siapa. Sambil baca tiduran, aku baca novel yang belum aku selesaikan supay rasa takutku hilang. Lalu aku nyalakan radio. Tanpa sadar, tau – tau aku udah masuk ke alam mimpi padahal masih pukul 9 an. Dalam mimpiku waktu itu, aku sedang dikejar kejar anjing. Aku lari terengah – engah. Ngga tau gimana ceritanya kok yang ngejar aku ternyata Boby, temen aku yang lagi pedekate ma aku.

Karena jengkel ma dia, aku menampar mukanya. Dia memegang tanganku kencang sekali. Dan ngga tau kenapa aku juga ngrasain kalau kakiku berat banget buat digerakkan. Aku terus meronta. Tapi tetep ngga bisa. Akhirnya aku terbangun dari mimpiku di siang bolong itu. Aku kaget setengah mati karena tubuhku terasa berat saat aku bangun. Ternyata ada orang merebahkan tubuhnya di atasku. Betul…Mas Ratno. Dia sedang membekap mulutku dengan kain atau baju, aku ngga tau pasti saat itu.

Dan yang paling aku kaget lagi adalah aku sudah dalam keadaan bugil. Memang di dalam mimpiku tadi aku dikejar anjing pas telanjang bulet. Ternyata saat itu mas Ratno uda di dalam kamarku dan nelanjangin aku. Lalu di berdiri di atasku dan mengeluarkan sesuatu dari kantongnya.HP. dia menunjukkan sesuatu di depan mataku. Ternyata foto telanjangku sebelum tangan dan kakiku diikat serta di dalam foto itu, aku dipakein kacamata supaya keliatannya aku dalam kondisi sadar. game slot

Lalu mas Ratno bilang ke aku kalau Mbak Jah lagi pergi dan pulangnya sore. Dia menyuruh mas Ratno buat jagain rumah. Aku menangis dan terus menangis…… aku ngga tau bakal gini kejadiannya……..aku terus meronta siapa tau bisa lepas dari ikatan dari tangan atau kakiku. Tapi ternyata dia mengikatnya kuat sekali. Aku sampe kecapekan. Lalu dia mulai menciumi wajahku dengan penuh nafsu.

Aku benar – benar ngga bisa berbuat apa – apa kecuali menangis. Lalu mulutnya yang bau mengulum hidungku.Salah satu tangannya memegangi payudaraku dan tangannya yang lain mengelus – elus pahaku. Aduh…. Rasanya jijik banget….aku ngga bisa habis pikir, keperawananku bakal hilang oleh orang menjijikkan ini. Uda item, pendek, bau pula….!! game slot

Mulutnya terus menciumiku perlahan dari wajah kemudan leher lalu sampai ke payudaraku. Ach……… aku semakin meronta saat payudaraku diremas – remas olehnya. Aku bener – bener ngga rela. Sampai aku bener – bener ngga punya kekuatan buat meronta lagi. Aku pasrah….. saat dia tau aku dah ngga meronta lagi, dia semakin bergairah. Dan aku tetap pasrah. Jari – jari tangannya mulai mengelus – elus vaginaku. Payudaraku diemutnya sampai aku bener – bener horny.
Aku seolah sudah bisa menikmatinya.

Cerita Sex Diperawani Lalu dia membuka kaosnya sendiri. Bau banget badannya. Kayak ngga pernah mandi beberapa hari. Aku mencoba untuk meronta lagi, lalu dia bilang kalau aku ngga mau pasrah saja, dia bakal nyebarin foto – fotoku itu ke orang – orang terdekatku. Dan kalau aku nurut, foto – foto itu akan dihapusnya. Aku ngga punya pilihan selain biarkan dia merawanin aku. Lalu dia membuka celananya sekaligus celana dalamnya. Terlihat kontolnya yang big size. Baru kali ini aku ngliat kontol secara langsung. Biasanya aku Cuma ngeliat di gambar – gambar porno di internet.

Lalu di jongkok dan menjilati vaginaku. Aku bener-bener ngga kuat!! Bener-bener horny ampe akhirnya keluar cairan dari vaginaku. Dan vaginaku berkedut-kedut kencang. Ah…… dia tersenyum lebar mengetahui aku sudah terangsang. Lalu dia mempersiapkan pistolnya buat masuk ke tujuan terakhirnya dan akhirnya keperawananku lepas. Aku berteriak sekencangnya tapi mulutku di jejali kain sangat banyak, jadi ngga ada suara yang bisa keluar dari mulutku.

Dia terus memasuk dan keluarkan kontolnya dari vaginaku. Aku Cuma bisa menggelinjang antara nikmat, sedih, marah, dan jijik. Tapi mau gimana lagi…… lalu tangannya memeras kedua payudaraku yang masih sangat kencang.

“tubuh kamu bener – bener OK y, Yos” dia berkata padaku.

Memang aku sendiri sering bangga sama diriku sendiri karena aku tergolong cantik dan tubuhku sempurna. Tinggiku 164, memiliki kulit putih dan payudara yang kencang banget ukuran 34B.

Setelah setengah jam dia memasuk dan mengeluarkan kontolnya dari vaginaku akhirnya dia klimaks juga. Dia mengeluarkan di dalam vaginaku. Aku semakin takut waktu itu….aku takut hamil. Aku ngga berhenti menangis. Dan menyesali perbuatanku sama mas Ratno yang ternyata malah bikin dia gemes sama aku. Dia sempat bilang sendiri sama aku. slot game

Akhirnya selesai juga dia melampiaskan nafsunya padaku. Lalu dia menunjukkan padaku hapenya dan dia menepati janjinya untuk menghapus foto – fotoku tadi, termasuk foto ciumanku sama cowokku paginya. Lalu dia melepaskan ikatanku. Dan aku menutupi seluruh tubuhku dengan sprei di sebelahku. Sambil berteriak menyuruhnya pergi. Setelah memakai baju, dia pun pergi. Aku berlari ke ruang tamu dan mengunci pintu depan dengan keadaan masih telanjang. Aku ngga peduli saat ada orang di apotek seberang lihat aku menutup pintu dengan keadaan telanjang. Aku menangis seharian di dalam kamarku.

Saat orang tuaku pulang, aku ingin mengatakan pada mereka tentang perbuatan mas Ratno padaku. Tapi aku malu. Aku juga takut kalau malah disuruh menikah sama mas Ratno.

Ini bener – bener cerita nyataku. Sejak itu aku ngga pernah ragu buat ML ama cowokku. Cowokku tadinya kaget, tapi malah senang karena bisa ML sama aku. Dan lain kali aku ceritakan kisah – kisahku lainnya. Makasih dah mau baca curhatanku. by : jokerscm.com





Sunday, July 12, 2020

Sex Menikmati Jilatan Hana Si Gadis Imut

Pernah berkenalan dengan wanita yang namanya Hana saya tanya tanya rupanya dia anak jawa, cewek yang supel dan enak di ajak ngobrol, kalau saya tanya hal apa , dia pasti bisa menjawab seolah olah seperti orang yang banyak pengetahuannya, dan setelah kami chat chat rupanya Hana juga ingin pergi ke Bandung tempat tinggal ku juga.
Dari situ karena jarak yang cukup dekat denganku, akhirnya kami berjanji untuk saling bertemu di daerah K di Jakarta. Dari pertemuan itu saya mengenal Hana lebih jauh. Hana kuliah di salah satu universitas terkemuka di kotanya.

Hana secara fisik biasa saja. Ukuran badannya kira-kira setinggi 160 cm. Tubuh agak bungkuk udang, mempunyai rambut panjang terurai. Tapi ada yang menarik dari penampilannya, toketnya! Toketnya terlihat unik & menantang. Saya hanya menelan ludahku bila tanpa sengaja mengintip bagian yang menggunung itu.

Hana meminta saya untuk mengangkatnya sebagai “adik”, sedangkan saya diangkatnya sebagai “abang”! Sebab ia bilang, Hana tak mempunyai kakak. Saya setuju-setuju saja.

Pertemuan kedua & selanjutnya kami semakin ‘terbuka’. Aku-pun sudah ‘diizinkan’ untuk memegang toketnya yang unik itu. Hanya saja ia bilang “dasar, abang nakal!!” saya hanya tersenyum…

Kalau sudah dibilangin begitu, maka akupun kadang lebih berani lagi. Tanganku menjelajah ke daerah terlarangnya….

Seminggu yang lalu saya menjenguknya di daerah P. Walau dengan mengendarai motor bututku, saya sampai juga ke rumahnya setelah berjalan selama beberapa jam dari rumahku.

Kulihat kegembiraan yang amat sangat, saat ia tahu bahwa saya yang datang. Memang sudah dua bulan saya tak main ke rumahnya. ia sudah kangen, tampaknya… Pada saat membukakan pintu Hana memakai daster putih,

Terlihat cukup jelas, pepayanya yang unik menerawang dari balik sangkarnya. Hana menyilahkanku duduk & berbalik sebentar ke dapur untuk kemudian kembali lagi dengan membawakanku segelas minuman dingin.
Setelah ngobrol ngalor ngidul. Hana menyandarkan wajahnya ke dadaku…
Saya menyambut dengan tenang. Sebab memang tujuanku ingin mencoba menuntaskan hasratku yang ada selama ini, dengannya. Kutundukkan muka saya untuk menjangkaunya. Saya menciumnya. Kususuri dengan bibirku.

Dari kening, ciumanku turun ke alis matanya yang hitam lebat teratur, ke hidung & sampai ke bibirnya. Ciuman kami semakin lama semakin bergelora, dua lidah saling berkait diikuti dengan desahan nafas yang semakin memburu.

Tanganku yang tadinya memeluk punggungnya, mulai menjalar ke depan, perlahan menuju ke toketnya yang cukup besar & unik. Unik sebab bentuk toketnya yang memanjang & besar, mirip dengan buah pepaya.

‘Adikku’ ini pintar juga memilih daster yang berkancing di depan & hanya 4 buah, mudah bagi tanganku untuk membukanya tanpa harus melihat. Tak lama kemudian kaitan BH-nya berhasil dilepaskan oleh tanganku yang sudah cukup terlatih ini.

Kedua bukit kembar dengan puncaknya yang coklat kemerahan tersembul dengan sangat indah. Daster & BH itupun segera terlempar ke lantai.

Sementara itu, Hana juga telah berhasil membuka kancing celana jeanku, lalu berusaha melepas t-shirt yang saya pakai. Saya tetap menjaga agar Hana tak memelorotkan celana jeanku. Bukan apa-apa, ini kan di rental komputernya? hehehe…

Kulepaskan ciumanku dari bibirnya, menjalar ke arah telinga, lalu desahkan erangan-erangan lembut. ia tersenyum & menatapku sambil terus melanjutkan pengembaraannya menelusuri ‘senjataku’.
Kulanjutkan ciumanku ke lehernya, turun ke dadanya, lalu dengan amat perlahan, dengan lidah kudaki bukit indah itu sampai ke puncaknya.

Kujilati & kukulum puting susunya yang sudah mengacung keras. Hana mulai mendesah & meracau tak jelas. Sempat kulihat matanya terpejam & bibirnya yang merah indah itu sedikit merekah. Sungguh merangsang.

Tanganku mengelus, meremas & memilin puting di puncak bukit satunya lagi. Saya tak ingin buru-buru, saya ingin menikmati detik demi detik yang indah ini secara perlahan. Berpindah dari satu sisi ke sisi satunya, diselingi dengan ciuman ke bibirnya lagi, membuatnya mulai berkeringat.

Tangannya semakin liar mengacak-acak rambutku, bahkan kadang-kadang menarik & menjambaknya, yang membuat nafsuku semakin bergelora. Apalagi suaranya yang meracau itu….

Dengan berbaring menyamping berhadapan, kulepaskan celana dalamnya. Satu-satunya kain yang masih tersisa. Perlakuan yang sama kuterima darinya, Hana melepaskan celana jeanku. Saya tak menolak, sebab akupun ingin menuntaskan semuanya. Hana dengan bersemangat mengocok kontol ku, membuat semakin mengeras & mengacung gagah.

Kubelai kakinya sejauh tanganku bisa menjangkau, perlahan naik ke paha. Berputar-putar, berpindah dari kiri ke kanan, sambil sekali-sekali seakan tak sengaja menyentuh gundukan berbulu yang tak terlalu lebat tapi terawat teratur.

Sementara Hana rupanya sudah tak sabar, dibelai & digenggamnya kemaluanku, digerakkan tangannya maju mundur. Nikmat sekali. Walaupun hal itu sudah sering kurasakan dalam kencan-kencan liar kami selama beberapa saat sejak saya berkenalan dengan Hana, tetapi kali ini rasanya lain. Pikiran & konsentrasiku tak lagi terpecah.

Melalui paha sebelah dalam, perlahan tanganku naik ke atas, menuju ke kemaluannya. Begitu tersentuh, desahan nafasnya semakin keras, & semakin memburu. Perlahan kubelai rambut kemaluannya, lalu jari tengahku mulai menguak ke tengah.

Kubelai & kuputar-putar tonjolan daging sebesar kacang tanah yang sudah sangat licin & basah. Tubuh Hana mulai menggelinjang, pinggulnya bergerak ke kiri-ke kanan, juga ke atas & ke bawah. Keringatnya semakin deras keluar dari tubuhnya yang wangi.

Ciumannya semakin ganas, & mulai menggigit lidahku yang masih berada dalam mulutnya. Sementara tangannya semakin ganas bermain di kemaluanku, maju-mundur dengan cepat. Tubuhnya mengejang & melengkung, kemudian terhempas ke tempat tidur disertai erangan panjang.

Orgasme yang pertama telah berhasil kupersembahkan untuknya. Dipeluknya saya dengan keras sambil berbisik, “Ohhh, nikmat sekali. terima kasih sayang.”

Saya tak ingin istirahat berlama-lama. Segera kutindih tubuhnya, lalu dengan perlahan kuciumi ia dari kening, ke bawah, ke bawah, & terus ke bawah. Deru nafasnya kembali terdengar disertai rintihan panjang begitu lidahku mulai menguak kewanitaannya. Cairan vagina ditambah dengan air liurku membuat lubang hangat itu semakin basah.

Kumainkan klitorisnya dengan lidah, sambil kedua tanganku meremas-remas pantatnya yang padat berisi. Tangannya kembali mengacak-acak rambutku, & sesekali kukunya yang tak terlalu panjang menancap di kepalaku. Ngilu tapi nikmat rasanya.

Kepalanya terangkat lalu terbanting kembali ke atas bantal menahan kenikmatan yang amat sangat. Perutnya terlihat naik turun dengan cepat, sementara kedua kakinya memelukku dengan kuat.

Beberapa saat kemudian, ditariknya kepalaku, kemudian diciumnya saya dengan gemas. Kutatap matanya dalam-dalam sambil meminta ijin dalam hati untuk memasukkan pusaka saya ke liang kenikmatannya. Tanpa kata, tetapi sampai juga rupanya. Sambil tersenyum sangat manis, dianggukkannya kepalanya.

Perlahan, dengan tangan kuarahkan kemaluanku menuju ke kewanitaannya. Kugosok-gosok sedikit, kemudian dengan amat perlahan, kutekan & kudorong masuk. Terasa sekali kalau daerah terlarang itu sudah basah & mengeluarkan banyak cairan. Kudorong perlahan… & terasa ada yang menahan tongkat pusakaku.
Wow…! Hana ini masih perawan rupanya. Kulihat ia meringis, mungkin kesakitan, tangannya tanpa kusangka mendorong bahuku sehingga tubuhku terdorong ke bawah. Kulihat ada air mata meleleh di sudut matanya. Saya tak tega, saya kasihan! Kupeluk & kuciumi dia. Hilang sudah nafsuku saat itu juga.

Hana tahu saya kecewa. Sebab itu ia cepat mendekapku. & tiba-tiba dengan ganasnya, ia melumat & mengulum senjata saya yang mulai mengendur.

“Argh… ” saya mendesis…! Ternyata sedotan demi sedotan dari Hana mendatangkan kenikmatan yang luar biasa…
Saya membiarkan saja, apa yang dilakukan Hana. Kulihat Hana dengan rakusnya telah melahap & mengulum kemaluanku yang sudah kembali membesar & sangat keras. Nikmat tiada tara. Tapi, saya kesulitan untuk melakukan oral terhadapnya dalam posisi seperti ini. Jadi kuminta ia telentang di tempat tidur, saya naik ke atas tubuhnya, tetap dalam posisi terbalik.

Saya pernah beberapa kali melakukan hal yang sama dulu, tetapi rasa yang ditimbulkan jauh berbeda. Hampir bobol pertahananku menerima jilatan & elusan lidahnya yang hangat & kasar itu.

Apalagi bila ia memasukkan kemaluanku ke mulutnya seperti akan menelannya, kemudian bergumam. Getaran pita suaranya seakan menggelitik ujung kemaluanku. Bukan main nikmatnya.

Larva panas hampir tak tertahankan lagi, saya memberi isyarat padanya untuk menghentikan emutannya… By : lockdownbet.com

Wednesday, June 24, 2020

Melepas Perawan Bersama Supir Pribadi


Aku ingin menceritakan pengalaman berkesanku dan aku lakukan pertama kalinya perkenalkan namaku Fitri mahasiswi perguruan tinggi di Bandung. Saat malam hari aku sendirian di rumah ayahku masih di kantor sedangkan ibuku ikut seminar dan di rumah hanya aku dan sopirku di tambah pembantuku.

Sopirku bernama indra saputra  dia usianya 32 tahun dan sudah menikah tetapi istrinya tinggal di Palembang. Aku merasakan kecapekan setelah seharian aku jalan-jalan dan aku ingin sekali tidur tetapi entah mengapa aku tidak bisa memejamkan mataku ini lalu aku mempunyai ide untuk menelepon temanku Dewi untuk aku ajak ngobrol melalui telepon.Telepon Dewi angkat awalnya kami ngobrol biasa saja tetapi tidak tahu kenapa tiba-tiba Dewi nafasnya memburu dan terdengar teriakan-teriakan juga suara seorang cowok yang seperti suara pacar Dewi. Aku hanya memdengar suara-suara teriakan kesakitan tetapi juga seperti merasakan sesuatu kenikmatan dan teleponpun terputus dengan sendirinya.

Pikiranku melayang kemana-mana dan aku mulai memikirkan tentang seseorang yang sedang berhubungan badan. Aku semakin terangasang setelah mendengar suara Dewi juga khayalanku sendiri dan akupun membuka kaos ketatku, bra, serta celana dalam aku meremas payudaraku dan memasukkan jariku ke vaginaku.Aku kocok vaginaku hingga aku pun menyapai orgasme ditempat tidur, aku merasa puas dan akupun memakai bajuku lalu merencanakan untuk pergi makan.Aku cari sopirku kemana-mana tetapi tidak ada hingga aku temukan dia dikamar tidurnya, dia tertidur pulas dengan hanya mengunakan kaos tanpa lengan dan sarung.Aku mau membangunkan dia tetapi melihat dia tertidur pulas akupun mengurungkan niatku untuk membangunkan dia, kasihan dia kecapekan setelah mengantar aku seharian jalan-jalan pikirku.Sebelum aku meninggalkan kamarnya mataku tiba-tiba tertuju pada tonjolan yang ada dibalik sarungnya sehingga membuat aku ingin mengetahui bagaimana wujud tonjolan itu.Aku beranikan diri untuk melihat tonjolan itu dari bawah lalu aku singkapkan sarungnya secara perlahan, aku terkejut melihatnya karena dia tidak memakai celana dalam sehinnga aku bisa melihat dengan leluasa penis yang agak berdiri dan membuat aku ingin memegang, mengelus, dan mengulumnya.Aku ingin sekali memegangnya tetapi aku takut sopirku nanti terbangun dan dia akan marah terhadapku, dengan tangan yang gemetaran juga dingin dan jantung yang berdetak kencang aku beranikan diri untuk memegangnya.Aku singkapkan sarungnya lebih keatas dan akupun mulai memegangnya, terasa hangat dan membuat tanganku yang tadinya dingin menjadi hangat.Aku semakin tertarik untuk menikmatinya lagi, aku elus berkali-kali penisnya hingga berdiri dan semakin panjang penis itu. Jantungku semakin berdetak kencang tetapi keinginanku untuk melakukan yang lebih lagi juga semakin besar maka ku putuskan untuk mencoba mengulumnya.Ku jilati serta memberikan gigitan kecil pada buah pelirnya yang berwarna kecoklatan hingga membuat aku makin bernafsu dan sedikit demi sedikit aku mulai menuju penis yang telah berdiri.Aku masukkan secara perlahan terasa hangat yang disertai rasa asin dan masuklah penis itu sampai pada ujung tenggorokanku, aku coba masuk dan keluarkan sehingga membuat tubuhku mengeluarkan keringat yang di ikuti rasa gemetaran.Payudaraku terasa semakin membesar dan mengeras sehingga membuat braku terasa sesak juga vaginaku yang terasa mengeluarkan cairan. Akupun semakin tidak bisa menahan nafsuku yang sudah memuncak lalu aku semakin mempercepat kulumanku sehingga membuat penis sopirku licin karena liurku.

Di saat aku sedang keenakkan melakukan kuluman di penis sopirku tiba-tiba aku terkejut oleh teriakan sopirku dan mencabut penisnya dari mulutku. Dia lalu berdiri dan memarahi aku, dia merasa bersalah pada orang tuaku karena membiarkan aku melakukan hal ini, akupun tidak mau menyerah begitu saja dan karena aku tidak bisa menahan nafsuku lagi yang seperti mau meledak akupun mengancam sopirku dengan mengatakan pada ayahku bahwa aku telah diperkosa sopirku juga akan mengatakan pada istrinya kalau tidak mau melayani kenginanku. Dia ketakutan dan menyerah padaku, akupun tidak menyia-nyiakannya langsung saja aku melepas sarungnya dan aku jongkok didepannya. Kulihat wajah sopirku terlihat wajahnya menampakkan kesedihan tetapi aku tidak mempedulikannya.Aku tidak peduli bagaimana perasaan sopirku, aku hanya ingin kenikmatan seperti yang telah temanku rasakan. Aku ingin membuat dia agresif terhadapku dan melupakan istrinya sesaat, karena keinginanku itu aku mulai melakukan rangsangan terhadapnya.Kukulum lagi penisnya yang telah lemas tanpa canggung dan takut lagi pada sopirku, kupercepat kulumanku sehingga membuat penisnya kembali berdiri. Aku sangat menikmati penis.“Ehhmm.. Enak.. Ehmm” dan aku merasa bahagia karena membuat dia mulai terangsang yang mulai menunjukkan ke agresifannya.Sopirku mendesis menikmati kulumanku. “Ough.. Terus.. Cepat.. Ouh Fitri”Hanya itu saja kata yang keluar dari mulutnya akupun semakin bersemangat dan semakin mempercepat kulumanku.Hingga beberapa kuluman penisnya terasa semakin membesar dan menegang juga disertai denyutan dan dia pun memegang kepalaku juga memcambak rambutku dengan kasar dia semakin memaju mundurkan kepalaku dan akupun semakin bersemangat karena aku tahu dia akan sampai.“Ouhh.. Ouuhh aku sampai aku sampai Fitri ough” dan keluarlah spermanya ke mulutku hingga mulutku tidak muat untuk menampungnya.Spermanya terasa hangat, asin, dan baunya membuat diriku ingin memuntahkan sperma itu dari mulutku tetapi dia menarik kepalaku lalu mencium aku. Ciumannya yang sangat bersemangat kepadaku membuat aku terpakasa untuk menelan spermanya untuk mengimbangi permainan bibir itu.Aku merasa kerepotan untuk mengimbanginya karena baru kali ini aku dicium oleh cowok, dia terus mencium aku dan tangannya mulai menyelinap masuk ke kaosku. Tangannya menuju ke payudaraku, dia meremas-remasnya sehingga membuat nafasku semakin memburu yang disertai degupan jantung yang cepat. Dia semakin agresif dengan membuka kaos ketatku, rok, bra serta celana dalamku.Terbukalah sudah apa yang selama ini aku tutupi, aku merasa risih karena baru kali ini aku telanjang dihadapan cowok sehinnga tangankupun secara spontan menutup vaginaku juga payudaraku. Tetapi karena nafsuku yang semakin memuncak maka aku biarkan tubuhku telanjang dan akupun dengan agresif melucuti kaosnya.Sekarang kita benar-benar telanjang bulat, kita saling berhimpitan sehingga penis yang telah mengacung itu menempel pada vaginaku. Aku ingin sekali merasakan penis itu masuk ke vaginaku dan aku telah mencoba memasukannya tetapi tidak bisa, dengan terpaksa aku hanya mengesekkan penisnya ke vaginaku dan itu membuat aku semakin bernafsu.Setelah dia puas mencium aku dia menurunkan kepalanya menuju kaki, dia menciumi kakiku sampai ke vaginaku. Dia menjilati vaginaku, menyedot vaginaku dan juga memberikan gigitan kecil pada vaginaku sehingga membuat aku tak bisa menahan getaran tubuhku.Semakin dia mempercepat jilatannya semakin keras pula erangan serta desissan yang keluar dari mulutku.

Tanganku berpegangan pada kepalanya dan akupun menekan kepalanya serta mengangkat salah satu kakiku kepundaknya agar bisa semakin masuk ke vaginaku, jilatan dia membuat aku tak bisa lagi menahan tubuhku sendiri. Tubuhku melengkung ke belakang dan kepalaku medongak keatas yang disertai keringat yang semakin mengucur deras.“Auhh.. Ouhh..”Dia terus menjilati vaginaku sehingga membuat aku semakin tidak tahan “Ough.. Yes.. Ouugh.. Aku keluar” dan akupun mengalami orgasmeku yang pertama, aku merasa kenikmatan yang luar biasa karena baru kali ini kali mengalami orgasme bersama cowokSopirku menghisap-hisap vaginaku hingga terasa kering, nafasku yang tadinya memburu sekarang sudah mulai reda. Aku yang telah mengalami orgasme terasa badanku lemas tetapi sopirku masih saja semangat, dia mengendongku ke tempat tidur dan menjatuhkanku.Dia bermain di payudaraku yang berukuran sedang putih bersih kemerahan, sopirku mengulum, menyedot, meremas dan juga menggigit-gigit payudaraku. Permainan mulutnya sanggup menaikkan kembali nafsuku, sopirku sangat menikmati payudaraku dan dia selalu memuji payudaraku yang kenyal dan kencang itu.Aku yang ingin kembali menikmati penis sopirku segera aku menggulingkan sopirku disampingku, aku menindihnya dengan vaginaku menghadap ke muka sopirku dan kita pun saling melakukan rangsangan. Aku kembali mengulum penisnya sedangkan dia menjilati vaginaku.Permainan lidahnya yang liar di vaginaku membuat tak kuasa menahan nafsuku yang mau meledak dan dengan segera akupun minta untuk memasukkan penisnya ke vaginaku dan diapun mengijinkannya.Aku membalikkan badan dan sekarang penis itu tepat di bawah vaginaku, aku memegang penis itu dan mengarahkannya ke vaginaku tetapi aku tidak bisa memasukkannya terasa sulit walaupun vaginaku telah basah.Penis sopirku seperti tidak mau masuk penisnya selalu ke kanan atau ke kiri. Sopirku pun membantuku, dia memegang penisnya sedangkan tangan satunya menuju vaginaku dan memasukkan jarinya ke vaginaku, akupun terkaget dan berteriak “Ouhh”.Jarinya maju mundur dan seperti mengaduk vaginaku, sopirkupun mengeluarkan jarinya lalu mencoba memasukkan penisnya ke vaginaku.Secara mengejutkan penis itu masuk dengan mudah, aku terkaget merasakannya lalu berteriak “Auhh.. Ough..”Dan mataku melotot serta kepalaku mendongak ke atas. Vaginaku terasa penuh dan disertai rasa nyeri yang sangat hebat tetapi sopirku duduk menghiburku dengan menciumku.Dia menyuruhku naik turun tetapi itu sulit bagiku karena baru yang pertama aku melakukannya, aku mencoba naik turun rasanya nikmat sekali merasakan dua alat kelamin bergesekan tetapi tetap rasa nyeri tetap ada.Akhirnya akupun lancar menaik-turunkan, melihat itu sopirku semangat dia mulai meremas payudaraku dan mulai melakukan gerakan juga. Lama-kelamaan rasa nyeri itu berubah menjadi rasa nikmat tiada duanya dengan cepat aku menaik turunkan. Gesekan itu sangat nikmat Mayambah lagi remasan sopirku di payudaraku.“Uhh.. Aauhh.. Oouughh” aku terus mendesis.Malam yang sunyi kembali berisik oleh bunyi kocokan serta teriakanku, kulihat sopirku sekali memejamkan mata menikmati kocokanku. Hingga beberapa lama kita tetap pada posisi itu dan akupun merasakan sesuatu yang mau meledak di vaginaku.“Ouhh.. Ouughh.. Aku sampai” akupun merasakan orgasme yang kedua kali.Tenaga yang habis membuat aku tidak dapat menahan tubuhku dan akupun rubuh diatas sopirku. Dengan penis yang masih menancap di vaginaku sopirku membalikkanku hingga dia berada diatas, dia kembali mengocok vaginaku yang telah kelelahan dengan semangat yang masih memburu diapun ingin mengalami orgasme maka akupun melayani dia walaupun tenagaku sudah habis.Sopirku merasa tidak puas dengan posisi dia diatas dan dia meminta aku untuk duduk dipangkuannya dan dia dengan semangat kembali mengocok. Aku yang sudah lemas masih mencoba mengimbagi kocokannya, aku mencoba memaju-mundurkan pantatku walaupun sudah lemas.Dia semakin semangat untuk mengocokku dengan buas dia juga menggigit payudaraku dan itu sangat membuat diriku kembali terangsang. “Oouuh.. Ouuhh.. Uuhh”Akupun di buat tidak berdaya dan lagi-lagi aku dibuat orgasme untuk ketiga kalinya. “Uuhh.. Ouugh.. Kau hebat indra saputra.. Ouugh”.Dengan orgasmeku yang ketiga tubuhku semakin lemas tak berdaya, posisi kami tetap duduk dan aku terus saja memuji dia “Kau hebat Dika” kataku.Sopirku menyuruhku untuk menungging dengan lemas dan antara sadar dan tidak aku masih menurutinya. Dia masih tidak bosan mengerjai vaginaku. Dia masih dengan semangat tetap mengocok serta meremas payudaraku dan kadang-kadang meremas pantat ku. Jarinya juga masuk ke anusku.“Ouugh.. Ougghh.. Ougghh” kataku semakin menikmati, dengan kasar dia mengocok vaginaku dan juga anusku. Dengan kocokan dari anus dan vagina tubuhku semakin tak karuan dibuatnya.“Ouuhh.. Ougghh.. Terus indra saputra”Tak berselang lama aku merasakan lagi orgasme yang ke empat.“Oouuhh.. Kau hebat.. Oughh.. Aku aku dapat ough..”Dan dia pun mengikuti mengalami klimaks dengan sperma yang masih banyak. Semprotan spermanya membuat mataku terbelalak dan aku pun merasakan kenikmatan, spermanya tidak dapat tertampung di vaginaku sehingga jatuh ke sprei.Kitapun terjatuh bersamaan di tempat tidur, sopirku berada disampingku dan dia masih mencium serta meremas pantat dan payudaraku. Setelah nafasku mulai reda akupun langsung keluar dari kamarnya dengan masih telanjang dan berjalan dengan gontai, sopirku pun tertidur lagi.Begitulahku bersama sopirku yang baru aku alami sekitar 26 Agustus 2010. Aku tidak kecewa walaupun keperawananku telah hilang tetapi aku senang mendapat pengalaman yang berharga.

Monday, June 22, 2020

Ku Setubuhi Pembantuku Dari Desa

Aku adalah seorang ayah dari 2 orang anak lelaki yang berusia 9 dan 4 tahun. Isteriku bekerja sebagai Manager di suatu prusahaan swasta. Kehidupan rumah tanggaku harmonis dan bahagia, kehidupan seks-ku dengan isteriku tidak ada hambatan sama sekali. Kami memiliki seorang pembantu, Sarah namanya, berumur kurang lebih 23 tahun, belum kawin dan masih lugu karena kami dapatkan langsung dari desanya di Jawa Timur. Wajahnya biasa saja, tidak cantik juga tidak jelek, kulitnya bersih dan putih terawat, badannya kecil, tinggi kira-kira 157 cm, tidak gemuk tapi sangat ideal dengan postur tubuhnya, buah dadanya lumayan besar

Cerita ini terjadi pada tahun 1999, berawal ketika aku pulang kantor kurang lebih pukul 14:00, jauh lebih cepat dari biasanya yang pukul 19:00. Anakku biasanya pulang dengan ibunya pukul 18:30, dari rumah neneknya. Seperti biasanya, aku langsung mengganti celanaku dengan sarung kegemaranku yang tipis tapi adem, tanpa celana dalam. Pada saat aku keluar kamar, nampak Sarah sedang menyiapkan minuman untukku, segelas besar es teh manis.Pada saat dia akan memberikan padaku, tiba-tiba dia tersandung karpet di depan sofa di mana aku duduk sambil membaca koran, gelas terlempar ke tempatku, dan dia terjerembab tepat di pangkuanku, kepalanya membentur keras kemaluanku yang hanya bersarung tipis. Spontan aku meringis kesakitan dengan badan yang sudah basah kuyup tersiram es teh manis, dia bangun membersihkan gelas yang jatuh sambil memohon maaf yang tidak henti-hentinya.

Semula aku akan marah, namun melihat wajahnya yang lugu aku jadi kasihan, sambil aku memegangi kemaluanku aku berkata, “Sudahlah nggak pa-pa, cuman iniku jadi pegel”, sambil menunjuk kemaluanku.

“c harus gimana Pak?” tanyanya lugu.
Aku berdiri sambil berganti kaos oblong, menyahut sambil iseng, “Ini musti diurut nih!”
“Ya, Pak nanti saya urut, tapi Sarah bersihin ini dulu Pak!” jawabnya.Aku langsung masuk kamar, perasaanku saat itu kaget bercampur senang, karena mendengar jawaban pembantuku yang tidak disangka-sangka. Tidak lama kemudian dia mengetuk pintu, “Pak, Mana Pak yang harus Sarah urut..” Aku langsung rebah dan membuka sarung tipisku, dengan kemaluanku yang masih lemas menggelantung. Sum menghampiri pinggir tempat tidur dan duduk.
“Pake, rhemason apa balsem Pak?” tanyanya.
“Jangan.. pake tangan aja, ntar bisa panas!” jawabku.Lalu dia meraih batang kemaluanku perlahan-lahan, sekonyong-konyong kemaluanku bergerak tegang, ketika dia menggenggamnya.
“Pak, kok jadi besar?” tanyanya kaget.
“Wah itu bengkaknya mesti cepet-cepet diurut. Kasih ludahmu aja biar nggak seret”, kataku sedikit tegang.
Dengan tenang wajahnya mendekati kemaluanku, diludahinya ujung kemaluanku.
“Ah.. kurang banyak”, bisikku bernafsu.
Kemudian kuangkat pantatku, sampai ujung kemaluanku menyentuh bibirnya, “Dimasukin aja ke mulutmu, biar nggak cape ngurut, dan cepet keluar yang bikin bengkak!” perintahku seenaknya.Perlahan dia memasukkan kemaluanku, kepalanya kutuntun naik turun, awalnya kemaluanku kena giginya terus, tapi lama-lama mungkin dia terbiasa dengan irama dan tusukanku. Aku merasa nikmat sekali. “Akh.. uh.. uh.. hah..” Kulumannya semakin nikmat, ketika aku mau keluar aku bilang kepadanya, “Sarah nanti kalau aku keluar, jangan dimuntahin ya, telan aja, sebab itu obat buat kesehatan, bagus sekali buat kamu”, bisikku. “Hepp.. ehm.. Hhm”, jawabnya sambil melirikku dan terus mengulum naik turun.Akhirnya kumuncratkan semua air maniku. “Akh.. akh.. akh.. Sarah.. Yum.. enakhh..” Pada saat aku menyemprotkan air maniku, dia diam tidak bergerak, wajahnya meringis merasakan cairan asing membasahi kerongkongannya, hanya aku saja yang membimbing kepalanya agar tetap tidak melepas kulumannya.Setelah aku lemas baru dia melepaskan kulumannya, “Udah Pak?, apa masih sakit Pak?” tanyanya lugu, dengan wajah yang memelas, bibirnya yang basah memerah, dan sedikit berkeringat. Aku tertegun memandang Yyl yang begitu menggairahkan saat itu, aku duduk menghampirinya, “Sarah kamu capek ya, apa kamu mau tahu kalau kamu diurut juga kamu bisa seger kayak Bapak sekarang!”

“Nggak Pak, saya nggak capek, apa bener sih Pak kalo diurut kayak tadi, bisa bikin seger? tanyanya semakin penasaran. Aku hanya menjawab dengan anggukan dan sambil meraih pundaknya kucium keningnya, lalu turun ke bibirnya yang basah dan merah, dia tidak meronta juga tidak membalas. Aku merasakan keringat dinginnya mulai keluar, ketika aku mulai membuka kancing bajunya satu persatu, sama sekali dia tidak berontak hingga tinggal celana dalam dan Bh-nya saja.

Tiba-tiba dia berkata, “Pak, Sarah malu Pak, nanti kalo Ibu dateng gimana Pak?” tanyanya takut.
“Lho Ibu kan baru nanti jam enam, sekarang baru jam tiga, jadi kita masih bisa bikin seger badan”, jawabku penuh nafsu. Lalu semua kubuka tanpa penutup, begitu juga aku, kemaluanku sudah mulai berdiri lagi. Dia kurebahkan di tepi tempat tidur, lalu aku berjongkok di depan dengkulnya yang masih tertutup rapat, “Buka pelan-pelan ya, nggak pa-pa kok, aku cuma mau urut punya kamu”, kataku meyakinkan, lalu dia mulai membuka pangkal pahanya, putih, bersih dan sangat sedikit bulunya yang mengitari liang kewanitaannya, cenderung botak.Dengan ketidaksabaranku, aku langsung menjilat bibir luar kewanitaannya pembantu lugu korban seks majikan, tanpa ampun aku jilat, sesekali aku sodokkan lidahku ke dalam, “Akh.. Pak geli.. akh.. akuhhfh..” Klitorisnya basah mengkilat, berwarna merah jambu. Aku hisap, hanya kira-kira 5 menit kulumat liang kewanitaannya, lalu dia berteriak sambil menggeliat dan menjepit kepalaku dengan pahanya serta matanya terpejam. “Akh.. akh.. uahh..” teriakan panjang disertai mengalirnya cairan dari dalam liang kewanitaannya yang langsung kujilati sampai bersih.“Gimana Sarah, enak?” tanyaku nakal. Dia mengangguk sambil menggigit bibir, matanya basah kutahu dia masih takut. “Nah sekarang, kalau kamu sudah ngerti enak, kita coba lagi ya, kamu nggak usah takut!”. Kuhampiri bibirnya, kulumat bibirnya, dia mulai memberikan reaksi, kuraba buah dadanya yang kecil, lalu kuhisap-hisap puting susunya, dia menggelinjang, lama kucumbui dia, hingga dia merasa rileks dan mulai memberikan reaksi untuk membalas cumbuanku, kemaluanku sudah tegang.
ngentot memek perawan pembantu ku yang seksiKemudian kuraba liang kewanitaannya yang ternyata sudah berlendir dan basah, kesempatan ini tidak kusia-siakan, kutancapkan kemaluanku ke dalam liang kenikmatannya, dia berteriak kecil, “Aauu.. sakit Pak!”. Lalu dengan perlahan kutusukkan lagi, sempit memang, “Akhh.. uuf sakit Pak..”. Melihat wajahnya yang hanya meringis dengan bibir basah, kuteruskan tusukanku sambil berkata, “Ini nggak akan lama sakitnya, nanti lebih enak dari yang tadi, sakitnya jangan dirasain..” tanpa menunggu reaksinya kutancapkan kemaluanku, meskipun dia meronta kesakitan, pada saat kemaluanku terbenam di dalam liang surganya kulihat matanya berair (mungkin menangis) tapi aku sudah tidak memikirkannya lagi, aku mulai mengayunkan semua nafsuku untuk si Sum.Hanya sekitar 7 menit dia tidak memberikan reaksi, namun setelah itu aku merasakan denyutan di dalam liang kewanitaannya, kehangatan cairan liang kewanitaannya dan erangan kecil dari bibirnya. Aku tahu dia akan mencapai klimaks, ketika dia mulai menggoyangkan pantatnya, seolah membantu kemaluanku memompa tubuhnya. Tak lama kemudian, tangannya merangkul erat leherku, kakinya menjepit pinggangku, pantatnya naik turun, matanya terpejam, bibirnya digigit sambil mengerang, “Pak.. Pak terus.. Pak.. Sarah.. Sarahl..Sarah.. daapet enaakhh Pak.. ahh..” mendengar erangan seperti itu aku makin bernafsu, kupompa dia lebih cepat dan.. “Sum.. akh.. akh.. akh..” kusemprotkan semua maniku dalam liang kewanitaannya, sambil kupandangi wajahnya yang lemas. Aku lemas, dia pun lemas.“Sarah aku nikmat sekali, habis ini kamu mandi ya, terus beresin tempat tidur ini ya!”, suruhku di tengah kenikmatan yang kurasakan.

“Ya Pak”, jawabnya singkat sambil mengenakan pakaiannya kembali.
Ketika dia mau keluar kamar untuk mandi dia berbalik dan bertanya, “Pak.. kalo pulang siang kayak gini telpon dulu ya Pak, biar Sarah bisa mandi dulu, terus bisa ngurutin Bapak lagi”, lalu ngeloyor keluar kamar, aku masih tertegun dengan omongannya barusan, sambil menoleh ke sprei yang terdapat bercak darah perawan Sum.Saat ini Sum masih bekerja di rumahku, setiap 2 hari menjelang menstruasi (datang bulannya sangat teratur), aku pulang lebih awal untuk berhubungan dengan pembantuku, namun hampir setiap hari di pagi hari kurang lebih pukul 5, kemaluanku selalu dikulumnya saat dia mencuci di ruang cuci, pada saat itu isteriku dan anak-anakku belum bangun.

Sunday, June 21, 2020

TANTE SHINTA MENGODA

Perkenalkan Namaku Moses seorang karyawan yang bekerja di perusahaan di kota yang terkenal dengan makanan khasnya yaitu Pudak.

Pekerjaanku hanya bagian pencatatan keluar atau masuk barang, tepatnya di Gudang penyimpanan. Aku sendiri berasal dari Kota yang terkenal dengan dinginnya udaranya. Aku disini hanya tinggal di sebuah kost yang letaknya tidak jauh dari perusahaan, masuk di sebuah gang yang hanya bisa dilewati kerndaraan bermotor ( roda 2 ).

Kisah ini berawal ketika aku baru menempati kost sekitar 8 bulan lamanya. Wajahku biasa saja tapi aku tipe orang yang mudah akrab, sehingga aku mudah dikenal dan mengenal satu sama lain. Bukan di lingkungan kost tetapi lingkungan sekitar kost ( warga asli sekitar kost ). Sehingga aku di kenalkan pada salah satu ibu yang menurutku biasa saja. Bertubuh khas orang berumur 42 tahunan. Orangnya tapi baik hatinya ( baik karena mau ngenalin anak perempuan nya kepadaku ). Sebut saja Bu Sinta ( nama lengkap KarSinta) waktu itu sekitar jam 7 malam aku berniat membeli nasi goreng di daerah sekitar kost. Aku bertemu ibu Sinta yang sama sama antri membeli nasi goreng. Aku di sapa terlebih dahulu.Bu Sinta: Wan ? Mau beli nasi goreng juga….?

Aku : ( sambil cengengesan ) Iya bu, Laper belum makan dari td siang. Maklum anak kost bu….
Bu Sinta: Ya namanya juga jauh dari orang tua. Ya pacarnya donk di ajak kekost kalo siang suruh masakin.
Aku: ( sambil ketawa ) Belum punya bu……
Bu Sinta: Pernah pacaran berapa kali?
Aku : Sekali bu trus diputus…

Obrolanku dengan Bu Sinta terputus akibat pesanan nasi goreng sudah selesai. Akibatnya pulang berjalan bersama . Tengah perjalanan Bu Sinta berkata ” Sama anak ku mau pa ndak ?”. Aku hanya senyum dan kujawab ” ya ndak papa buk kalo ibu mau punya menantu seperti saya ” sambil tertawa terbahak- bahak. Bu Sinta berkata lagi ” kalo mau habis makan kerumah ibu ya, ayahnya Ivon juga gak di rumah lagi keluar kota , biar sari ada teman nya nonton tv. “. ( ayah Ivon : ayah suami Bu Sinta dan Ivon adalah anaknya). Aku hanya menjawab ” Iya buk nanti saya kerumah ibu”
Tepat jam 8 malam aku bergegas ke rumah Bu Sinta yang hanya berjarak kurang lebih 100 meter dari kost. Sampai di depan rumah Bu Sinta berada di teras dengan anak semata wayangnya. lantas di persilahkan masuk dan duduk bertiga.Bu Sinta: Makan mu kok cepet? keburu ketemu Ivon ya?

Aku: hehehehe tadi ibu yang nyuruh kesini..
Ivon: (Senyum) Ibu lo kok gitu sich.
Bu Sinta: lha Moses lo jomblo kan gak papa ..
Ivon: Ya kalo Mas Moses nya mau bu….!!!. Ivon kan gak cantik. Kulit saja agak coklat Badan juga gak tinggi!!!
Bu Sinta: gak papa Von. Iya kan Moses?
Aku: Iya buk ( terpaksa saya iyakan saja karna jomblo yang penting sikat aja)
Bu Sinta: Tuch kan…….Apa ibu bilang.
Ivon: ( senyum senang ) Makasih loh mas. Ohya mas Ivon masuk dulu ya mas mau istirahat besok mas main kesini lagi ya?
Aku: Ok Ivon , selamat beristirahat ya ( dia berdiri dan meninggalkan aku dan ibu nya)Dalam sepintas Ivon menurut penilaian ku Ivon tidak tinggi tp badannya membentuk sekali ( sekel ), Dada lumayan bulat meskipun blm tau aslinya. Sedangkan ibu Sinta badannya juga hampir sama bedanya agak kendur kelihatannya.Bu Sinta: Makasih Moses kalo kamu sudah bersedia. Anak jaman sekarang beda dengan dulu. kalo sekarang harus permak total meskipun ibu kurang berada masalah keuangan tetap ibu usahakan biar anak bisa di pandang.
Aku: maksud ibu apa bu?
Bu Sinta: Ibu tau anak ibu gak cantik jadi ibu usahain memaksimalkan yang ada. Biar gak seperti ibu di tinggal terus sama suami.
Aku: memangnya apa buk hubungannya? memangnya ada masalah dengan suami ibu?
Bu Sinta: ( sambil bernafas mengeluh) Iya Ayah Ivon jarang pulang. Mungkin dia tidak suka lagi dengan ibu. Ibu sudah tua mungkin ya. ( sambil berdiri ibu bertanya lagi) Apa sich kurangnya aku di mata lelaki menurut Nak Moses?
Aku: ( bingung,) mmmm apa ya bu? ( sambil memperhatikan badan Bu Sinta dari atas sampai bawah,)
Bu Sinta : Apa? yang kurang? jawab saja jujur apa adanya menurut pandangan mu.
Aku: kalo sedikit tidak senonoh gak papa kan bu?
Bu Sinta: Terserah kamu. biar ayah sari mau pulang biar gak uangnya saja yang pulang.
Aku: ( kuberanikan diri) Ibu sich memang sudah ber umur tidak menutup kemungkina ibu juga sudah mulai banyak berkurangnya.Tapi kalo saya jadi suami ibu ya saya tiap hari pulang bu ( mulai melancarkan SSI)
Bu Sinta: Apa yang membuatmu berkata seperti itu? sedangkan aku hanya begini badan saja tidak begitu membentuk Dada juga kendur wajah juga coklat sama seperti sari pakaian juga gini gini saja.
Aku: ( mulai fokus pada pakaian dan lancarkan SSI, maklum aku SSI karena dari pada tidak Ada). Ibu pakai baju begini kalo menurut saya ya surah bikin tertarik karena khas orang sini pakaiannya ( kebetulan Bu Sinta hanya menggunakan baju long dress depan ada kancingnya 3).
Bu Sinta: Masak sich ( sambil berputar di depan ku, lalu menatapku) trus apa lagi?
Aku: eeeee itu…… juga masih ok menarik selera ( tidak berani menyebut Dada, apalagi toket)
Bu Sinta: Oh ini ( sambil di pegang keduanya, lantas Bu Sinta Duduk di samping kiriku ) Kalo ini sich sama saja dengan yang lain buktinya juga Ayah sari juga sudah tidak tertarik.

Aku: oh gitu ya bu
Bu Sinta: Kamu mau tau ukuran berapa ini?
Aku: mmmm kalo boleh sich bu
Bu Sinta: ini hanya ukuran 38 C sudah kendur pula. beda dengan punya Ivon kalo sari 36 C tapi masih kenceng.
Aku: Oh gitu ya bukLantas apa yang terjadi aku dan Bu Sinta hanya diam saja sekitar 10 menitan sampai akhirnya jam 10 malam aku berpamitan dengan Bu SintaAku: Bu sudah malam bu aku mau pamit besok kesini lagi.
Bu Sinta: Iya udah kalo gitu gpp Oh ya ini No Hp Ibu.
Aku: No nya Ivon donk bu ….. kok ibunya?

Bu Sinta: Sama Saja…… nnti aku kasi.Begitu sampai kost aku masuk kan no nya dan ku save. Muncul lah salah satu aplikasi chating masa kini dengan no tersebut. Aku kirim chat pertama ” Ini Moses bu….” beberapa menit kemudian ” Oh ini no kamu, Aku save ya” aku membalas ” iya”
Selang beberapa hari, tepatnya malam minggu jam 7 malam. Aku berkunjung kembali ke rumah Bu Sinta. Aku menemuai Ivon , mulai ngobrol dan mengakrabkan diri padanya mulai cerita tentang perjalanan cintanya, ternyata Aku baru mengetahui kalo Ivon baru lulus tahun ini dari sekolah SMA. Selagi dia bercerita aku tidak terlalu fokus dengan ceritanya tapi aku menelusuri bntuk tubuh dan mukanya. Sebenarnya Ivon itu orangnya Gak begitu menarik hanya saja Dada dan pantat membentuk. Tiba tiba sari menutupi dadanya dengan tangannya, Aku sempat Kaget.Ivon: Mas lihat apa sich?
Aku: Itu eeeee enggak kok.
Ivon: Mas ini senengnya yang gituan ya?
Aku: Gituan apa?
Ivon: Ini Dada. Dari tadi Ivon lihat mas lihat dada mulu!!!!!
Aku: ( memberanikan diri) Iya terlihat menantang hehehehe.
Ivon: Ini gara gara Ibu mas….. seperti ini.
Aku: loh ibu? memangnya ibu knapa ? Apa hubungannya dengan Dada?
Ivon: Awalnya Sich kecil mas…tapi sama ibu suruh gedein dikit. Agar laki2 tertarik.
Aku: Caranya?
Ivon: ini sama ibu di kasi ramuan dari kacang panjang di halusin terus di balurkan setiap mau tidur selama 3 bulan ini. Jadinya agak mengembang. Dari 36 A menjadi 36 C
Aku: Oh gitu caranya? Mas boleh Lihat atau pengang?
Ivon: Jangan mas nanti ada orang. Ivon juga malu Ya kalo mas suka beneran sama Ivon?

Aku: Kalo aku gak suka , knapa juga aku malam minggu kesini?
Ivon: ( berfikir ) Di ruang Tamu saja mas, Ayo masukAku lantas mengikutinya. Terjadilah , dalam keadaan sepi ibunya entah kemana. aku merangkul sambil meremasnya. Dalam keadaan ini Aku tegang sekali si burung dara. Aku mulai membuka kancing depannya ” aku buka ya, aku mau lihat” sari tak menjawab diam saja. Dan terpampanglah Dada sekal montok ber BH warna coklat mirip kulitnya. indah sekali…… Setelah aku remas remas dari luar sari hanya memejamkan matanya. Tiba tiba saja ibunya muncul… dan berkata” loh Moses…. kamu disini ” aku dan Ivon langsung merapikan dan tertunduk malu. aku juga takut kalo nanti dimarahi. Ivon di suruh ibunya ke kamar untuk tidur.Ibunya mengikutinya. aku di biarkan sendiri sekitar 30 menitan. Lalu Ivon keluar kembali datang padaku dan berkata ” mas sama ibu mas di suruh pulang dulu. maaf ya mas…!!!!” dari raut mukanya dia cemberut.mungkin di marahi kejadian tadi. Aku berdiri dan berpamitan. Tapi Ivon menghalangiku sebentar. ” Mas….. jangan kwatir, Ini masih milik Mas Moses” sambil menunjuk dadanya. Aku merangkulnya dan berbisik ” makasih ya” Ivon menjawab ” Besok sore aku kekost nya Mas” aku lantas senyum dan meninggalkannya.

Sampai tempat kost jam 9 malam aku melihat Hpku ternyata ada chating dari ibunya Sari.Ibu Sinta: kamu tadi ngapain merangkul Sari? pakai pegagang dadanya juga? Kamu kok kurang ajar…. kmu gak kasian sma masa depan Ivon?
Aku: Maaf bu saya khilaf
Ibu Sinta: kamu ini bisa saja kalo sudah ketahuan khilaf.
Aku: Iya bu habisnya sepi sich tadi.hehehehehe
Ibu Sinta: kamu jangan kurang ajar . gak enak kalo sama tetangga kalo kalian begitu.
Aku: Iya bu. ( aku menjawab singkat agar Ibu Sinta tidak panjang lebar)
Ibu Sinta: sebnarnya gpp sich cman jgn keterlaluan.
Aku: yg bnar bu? ( sambil senyum- sendiri baca chatnya).
Ibu Sinta: kamu suka apanya sich?pasti dadanya ya?
Aku: hehehehe iya bu……habisnya waktu pertama kesana ibu sudah cerita gitu jadi aku fokusnya ya kesitu hehehehehe
Ibu Sinta: Iya salahku juga Wan…… besok pagi main kerumah ya . Makan pagi disini.
Aku: Iya bu.Dalam hati ternyata ibu Sinta gak marah….. malah besok aku di undang makan pagi. besok pasti lihat yang sekel lagi. sambil tertawa.tibalah saat pagi itu. pakai celana 3/4 kaos bermerk sendal gunung.Aku melangkah kerumah Sari.Sampai di didepan aku langsung masuk. kehalamannya. Ibu Sinta sudah berada pada ruang tamu. langsung mempersilahkan masuk.Baca juga cerita : Aku, Pacarku Dan Kedua AdiknyaAku: Ivon nya kemana buk?
Ibu Sinta: tak suruh ke neneknya td pagi ngantar makanan . kalo hari minggu gini pasti kegiatannya ya ngantar makanan kerumah neneknya.( rumah neneknya beda kelurahan dengan tempat tinggal)
Aku : oh gitu buk!!!

Ibu Sinta: Ayo makan dulu kamu blm makan gitu.( sambil berdiri)
Aku: ( mengikutinya, kuperhatikan tumben pakai daster !!! bisa buat pelampiasan nich selagi Sari g ada lagian juga suaminya 2 minggu- 3 minggu gak pulang, pasti kesepian. batin ku)
Aku di persilakan makan tp Ibu Sinta tidak katanya sudah sarapan td dengan Ivon. Setelah acara makan selesai aku di buatin kopi.ketika menaruh aku sekejap melihat belahan dadanya yang kancingnya entah terbuka atau di buka. kelihatan BH nya.( wih rejeki…..nich). Setelah itu bu Sinta berpamitan Mandi kepadaku. Sambil membawa handuk. Aku menikmati kopi ku sambil menunggu Bu Sinta mandi dan Ivon pulang. Saat santai Bu Sinta keluar dari kamar mandi mondar mandir di depanku memakai handuk saja sambil membawa jemuran basah untuk di jemur….( wah rejeki nich gmna cara bisa menikmatinya….? aku berfikir sejenak.). Selagi berfikir Dia kembali menuju kamarnya yg tidak jauh dari Tempat makan. Ibu Sinta keluar…. dan bertanya padaku
Ibu Sinta: Tegang ya? kepingin Ya? ( sambil mendekati dan duduk di depanku)
Aku: ( Diam dan memperhatikan pakaiannya . memakai daster khas Ibu2, kancing depan 3 dan di buka 2 mengintip BH warna putih kecoklatan yang kontras dengan kulit agak hitamnya, belahannya msh ok meskipun umur 42 tahun.) Ibu melihatnya kok gitu…?
Ibu Sinta: Aku mau curhat sama kamu. Ibu sebenarnya kesepian….. Ayah Ivon jarang pulang. akibatnya ibu tiap malam Slalu membayangkan Ayah Ivon saja. tapi semenjak kejadian kemarin kamu sama Ivon ibu sudah tidak membayangkan Ayah Ivontapi kok ke kamu ya…..? Apa kamu guna guna?
Aku: Ya nggak lah buk ngapain saya guna guna, ibu ada asa saja ( dalam hati…. Wah rejeki belum dapat anaknya ,malah di beri sama ibunya…..lumayan gak papa)
Ibu Sinta: Aku sudah lama tidak di peluk sama Ayah Ivon. Kamu mau kan bantu ibu? (sambil membusungkan dadanya twrlihat jelas belahannya)
Aku: ( sambil tertunduk berfikir) Gmna caranya? nnti kalo Ivon datang bagaimna?
Ibu Sinta: Tenang Saja Ivon pulangnya Sore…katanya langsung mampir ke kost mu… Jadi sekarang masih Jam 10 kita punya waktu. Bagaimna? siap? gak usah difikirin yg penting kamu bersedia. Aku kunci dulu pintu depan setelah itu Aku masuk kamar….nanti kalo aku panggil kamu masuk ya……
Aku: ( hanya terpana dan tanpa sadar mengangguk, tanda setuju)kemudian Ibu Sinta berdiri meninggalkanku.

Selagi aku di tinggal Ibu Sinta Aku membuka hape dan membuka situs web. mencari teknik2 memuaskan Stw. maklum dia termasuk STW. Aku melihat vidio sebentar lalu di tengah sedang asyik dan tegang Ibu mita memanggil dari kamarnya membuka sedikit pintunya sabil berkata ” Awan ….. Ibu Siap kamu kesini ya”. Aku berdiri dan tegang panas dingin aku mendekati pintu lalu masuk. Aku melihat Ibu Sinta menghadap kaca sedang menyisir rambut dengan pakaian yg sudah di ganti dengan handuk… aku berjalan mendekatinya dia berdiri berjalan mundur mendekati ku.dadaku menempel pada punggung nya. dia berkata ” celana dan kaos mu lepas ya” aku melepas semua baju dan celana kecuali CD ku.dia kembali menempel ku tangan kirinya meraba si burung yg sudah tegang melewati CD.
Ibu Sinta: kok sampai nongol gini? Punyamu besar juga ya? ( tangan kanannya memegang tangan kananku dan menempelkan di dada yg masih tertutup handuk dan BH putihnya. Dia melepas handuknya….aku meraba bawah nya.. dan ternyata tidak pakai Cd… langsung aku sergap miss v nya….ternyata sudah basah sekali….aku kembali keatas dan meremas dadanya….dia mengeluh keenakan.

aku melepas BH nya dan meremas nya kembali.. dia berbalik lalu mulut beradu mulut sekitar 5 menit dia berkomentar ” dadaku sudah kendur ya” aku jawab ” nggak kok masih segar buktinya aku mau sama ibu” lalu aku menyedot puting kanannya. dia laget dan mengeluh. Bergantian kanan dan kiri. Dia lalu berbicara dan mengangkat mukaku. sambil mencium dia berkata ” punyamu besar dan panjang ya , aku sampai basah sekali, ibu cium ya ? ” ibu Sinta lalu jongkok dan membuka CD ku dia jilat kepala Burung ku sampai mengkilat lalu ibu Sinta rabahan sambil megangkang tanda siap. Aku mendekatinya. Ketika siap tempur masuk sedikit kepala burung ku. Dia mendongak ” Ayo Moses masukin…..” Tapi aku tidak masukin malah melepasnya dan mengganti lidahku menari pada lubangnya. dia mengaduk dan menjambak rambutku. berkejut2 dan berteriak ” kamu Apain…… itu oh…. enak” Aku rasakan tambah basah. ketika basah aku arahkan keatasnya sedikit lalu aku sedot dengan tiba tiba. Ibu Sinta kelonjotan dan berteriak “Ampun Moses ……..Ampun….. Enak sekali……” ketika ibu Sinta lagi enak enaknya aku jongkok lalu memasukkan si burung dengan cepat lalu aku tahan dalam dalam. ibu Sinta ” Oh….. kamu gila Awan…… Enak…….Enak sekali……………” sambil dia berkejut 3 kali. Aku tusuk kembali maju mundur sekitar 10 kali tusukan Ibu Sinta menjerit dan menggapit ku. Tanda dia orgasme aku lanjutkan sampai berkali kali dengan tempo cepat. Ibu Sinta mohon ampun …. tidak sampai 50 menit dengan gaya masih sama . Aku merasakan ada yang mau keluar aku tambah lagi kecepatannya. dia menjerit dan menggapitku. tiba saat keluar aku tancap dalam dalam dan keluarlah air itu. Sampai 3-4 kali. Aku melepasnya dan tiduran di Sampingnya. Tak terasa Aku tertidur merangkul Bu Sinta.Entah berapa lama hingga aku sadar waktu sudah menunjuk kan pukul Satu. Aku bangun dan mengenakan pakaianku aku lihat Bu Sinta sudah tidak di tempat.ketika aku keluar kamar aku melihatnya di meja makan menyiapkan kopi lagi untuk ku. sambil duduk hanya berbalut handuk. dia mengeringkan rambutnya. Dia melempar senyum kepadaku.
Ibu Sinta: kamu sudah bangun.pasti capek.
Aku: iya bu. maaf ( sambil Duduk )
Ibu Sinta: (sambil senyum) meskipun kamu hanya keluar sekali aku sudah puas karena aku sudah 4 kali. ( sambil mengetipkan mata). Tapi ingat kalo kamu ingin lagi langsung bilang ya. jangan di lampiasin ke Ivon. Kasian dia masih virgin.

Aku: ( aku senyum) iya iya bu.
Ibu Sinta: kalo cuman kiss dan nyusu saja gak papa. tapi jangan di kost mu. nanti aku tidak bisa pantau.( sambil berkata lirih) aku soalnya bakalan ketagihan sama kamu.
Aku: Iya bu iya siap…..hehehehehelalu aku berpamitan mau pulang karena jam 1 lebih 20. aku berdiri dan ibu Sinta juga berdiri memeluk ku dan mencium bibir ku.aku balas lebih hot. lalu ibu Sinta berpesan ” kalo ingin lagi kesininya Malam ya kecuali hari minggu, kalo minggu pagi aja. kalo gari biasa diatas jam 9 malam ya” aku mengangguk. dan berpamitan dengan nya . aku meninggalkan ruangan meja makan menuju kost.Sampai di kost aku hanya senyum senyum sendiri dan keheranan kok bisa ya aku tadi.jam 4 aku sudah mandi dan bersih siap menunggu kedatangan Ivon. yang berjanji akan datang jam 4. Aku tunggu sampai mahrib dan tidak ada kedatangannya.

Hilang Perawanku

Ini cerita nyataku 4 tahun lalu. Saat itu aku masih duduk di kelas 1 SMA. Aku bersekolah di sekolah yang terfavorit di Semarang. Aku senan...